DESA

PENJELASAN SINGKAT DESA-DESA DI KECAMATAN TRUCUK

Berikut Daftar Nama Desa di Kecamatan Trucuk :

1. Desa Karangpakel    

Desa Karangpakel merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Trucuk. Desa Karangpakel berbatasan dengan desa Ngemplak dan desa Kalikotes di sebelah Barat, desa Wanglu di sebelah Utara, desa Trucuk di sebelah Timur dan desa Krakitan di sebelah Selatan.. Desa Karangpakel sendiri memiliki icon yang menarik yang berupa Pelem Pakel. Desa Karangpakel salah satu desa dimana memliliki sawah kas yang cukup luas, sehingga sebagiam besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagi petani.     

2. Desa Wanglu

Desa Wanglu merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Trucuk. Desa Wanglu terdiri dari 9 dukuh. Salah satu restoran soto ayam yang cukup di kenal di klaten yaitu Warung Soto Mbah Darmo. Lokasinya di Jl.  Raya Wanglu, Desa Wanglu, Kec. Trucuk, Kabupaten Klaten aksesnya cukup mudah untuk di jumpai karena berada di pinggir jalan raya dan menu yang disediakan berupa nasi soto dengan beberapa lauk yang cukup lengkap (salah satu khasnya Tempe Benguk) dan tidak lupa bila minum dengan teh pocinya yang rasanya mantab.

 

3. Desa Trucuk 

Desa Trucuk merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Trucuk. Desa Trucuk terdiri dari 10 dukuh. Desa Trucuk sendiri memiliki icon yang menarik berupa Blumbang Jolodoro yang sering didatangi pesepeda santai untuk menikmati keindahan alam disekitarnya. Blumbang Jolodoro memiliki luas sekitar 20 meter x 70 meter. Blumbang Jolodoro merupakan BUMDes Desa Trucuk. BUMDes Manunggal Trucuk ini sudah berdiri sejak tahun 2019. Selama ini, blumbang tersebut untuk budidaya ikan. Setelah ikan dirasa cukup besar, kemudian diadakan lomba mancing. Nah, kami ingin agar Blumbang Jolodoro itu tidak hanya untuk lomba mancing. Tetapi bisa mendatangkan pendapatan bagi desa secara lebih rutin. Apalagi di sekitar blumbang itu ada warung yang disewakan ke pihak lain untuk jualan soto, pecel, dan lain-lain. Kami ingin blumbang itu bisa memberi nilai tambah kepada desa dan masyarakat.

Blumbang Jolodoro

4. Desa Kalikebo

Desa Kalikebo merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Trucuk. Desa Kalikebo terdiri dari 12 dukuh. Sejarah nama desa kalikebo berasal dari dua kata yaitu kali (sungai) dan kebo (kerbau). Desa Kalikebo memiliki icon menarik berupa Bendungan air di dekat patung kerbau.

Selain itu, Desa Kalikebo juga memiliki tempat bersejarah yaitu Makam Ki Ageng Glego. Letaknya di Ds. Kalikebo Kec. Trucuk, Makam Ki Ageng Glego yang merupakan prajurit dari Ki Ageng Jayeng Resmi. Selama hidupnya Ki Ageng Glego atau Ki Surolawung (Senopati perang Majapahit) mempunyai peliharaan Kuda Kore, Kambing Gembel, Sapi Plongko (hitam), Ayam Walik (bulunya terbalik) dan Burung Gemak (Puyuh). Lima jenis hewan peliharaan ini sampai sekarang tidak diperbolehkan dipelihara oleh masyarakat Dukuh Brijolor, Desa Kalikebo.

 Makam Ki Ageng Glego                      

5. Desa Gaden

Desa Gaden merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Trucuk. Desa Gaden terdiri dari 9 dukuh. Desa Gaden memiliki tempat bersejarah yaitu Makam Ki Ageng Jayeng Resmi. Letaknya di desa Gaden Kec. Trucuk Kabupaten Klaten, Makam Ki Ageng Jayeng Resmi yang merupakan pendatang dari Kerajaan Majapahit yang meninggal pada usia yang relatif muda waktu berumur 27tahun dan belum mempunyai seorang istri. Makam Ki Ageng Jayeng Resmi banyak dikunjungi peziarah pada tanggal 4 Bulan Sapar maupun malam Jum’at. Peziarah wanita tidak diperkenankan masuk ke wilayah makam, hanya diperbolehkan di luar. Nama Jayeng Resmi dipakai untuk Organisasi di Kecamatan Trucuk.

6. Desa Planggu

Desa Planggu merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Trucuk. Desa Planggu terdiri dari 15 dukuh. Batas wilayahnya yakni Desa Puluhan di Utara, Desa Plosowangi di timur, Desa Talang (kecamatan Bayat) di selatan, dan Desa Gaden di sebelah barat.                          

7. Desa Pundungsari

Desa Pundungsari merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Trucuk. Desa Pundungsari terdiri dari 9 dukuh.

8. Desa Sajen

Desa Sajen merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Trucuk. Desa Sajen terdiri dari 7 dukuh. Desa Sajen memiliki tempat bersejarah yaitu Makam Brojohanilo. Kata Brojohanilo diambil dari Mbah Brojohanilo yaitu seorang abdi Karaton Mataram pada jaman Amangkurat I yang berpangkat setingkat tumenggung yang dikenal sangat sakti serta memiliki kepandaian dalam ilmu filsafat.

 

Gambar Makam Kyai Brojo Anilo

Pada suatu malam ketika semedi dia dan isterinya melihat benda yang jatuh dari langit (megantoro) yang berujud batu seperti kuda berpaling (Jaran Toleh). Batu tersebut pada saat ini terdapat di komplek makam Kyai Brojohanilo. Setiap tahun pada bulan Suro Desa Sajen mengadakan pentas wayang kulit di Pendopo Makam Brojohanilo. Wayang yang digelar selalu mengambil lakon Bharatayuda Jayabinangun. Wayang kulit diadakan untuk memanjatkan puji syukur ke Hadirat Yang Maha Esa atas limpahan berkah dan rahmat-Nya. Budaya ini diadakan secara turun menurun sejak dahulu.

Selain makam bersejarah di Desa Sajen terdapat Sentra Industri Mebel seperti Lemari, kursi, meja kusen, pintu, peraga TK, accesories, partisi dll. Bahan utamanya dari kayu jati TPK, mahoni, bunggur, acacia/akasia, MDF dll. Sentra Industri Mebel sudah berdiri sejak dulu turun temurun dari sesepuh. Produk mebel yang dihasilkan di Desa Sajen tersebut sudah banyak dijual dipasaran luas.

   

9. Desa Puluhan

Desa Puluhan merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Trucuk. Desa Puluhan terdiri dari 7 dukuh. Desa Puluhan memiliki tempat bersejarah yaitu Masjid Agung Puluhan. Masjid Agung Puluhan tersebut dibangun oleh Sunan Kalijogo yang merupakan salah satu wali songo di Indonesia. Pada awalnya ukuran masjid tersebut hanya 8 meter persegi.

Namun, seiring perkembangan waktu, masjid tersebut kini memiliki luas sekitar 800 meter persegi. Didalam masjid tersebut terdapat peninggalan dari Sunan Kalijaga yaitu berupa mimbar Masjid, Batu Ompak, Lincak, Tempat Tidur, Bedug, Padasan Air, Al Qur'an serta mustaka peninggalan sunan yang masih asli.

Selain masjid bersejarah, Desa Puluhan juga menghasilkan beberapa produk di sektor industri kreatif, produk tersebut berupa keset dari kain perca, meubel, kain tenun lurik hingga sapu lidi. Produk hasil industri tersebutlah yang nantinya akan dikirim ke berbagai tempat bahkan sampai ke luar kota.

10. Desa Kradenan

Desa Kradenan merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Trucuk. Desa Kradenan terdiri dari 9 dukuh.

11. Desa Sabranglor

Museum Tentara Pelajar, Makam..

12. Desa Jatipuro

Desa Jatipuro merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Trucuk. Desa Jatipuro memiliki tempat bersejarah yaitu Makam Ki Nerangkusumo. Letaknya di Dk. Sumyang, Ds. Jatipuro Kec. Trucuk Makam Ki Nerangkusumo yang merupakan tokoh yang cukup dikenal namun latar belakang sejarahnya tidak diketahui dengan pasti. Makam tersebut banyak dikunjungi para peziarah dari berbagai daerah khususnya pada malam Jumat Kliwon. Setiap malam 1 Suro selalu diadakan “Tirakatan” dan sebelumnya diadakan pentas Larasmadyo dengan menanggap waranggono. 

13. Desa Wonosari

Desa Wonosari merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Trucuk. 60% wilayah geografis desa wonosari adalah persawahan yang dikelola dan dimiliki oleh masyarakat wonosari sendiri.

14. Desa Mireng

Desa Mireng merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Trucuk. Desa Mireng terdiri dari 9 dukuh.

15. Desa Bero

Desa Bero merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Trucuk. Desa Bero terdiri dari 7 dusun. Desa Bero menjadi sentra Industri Besek dan Tali( Dadung). Warga yang membuat kerajinan dari bambu yang berupa Besek dan Tali (dadung) dikerjakan oleh ibu rumah tangga disela-sela aktivitasnya.

16. Desa Mandong

Desa Mandong merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Trucuk. Desa Mandong memiliki tempat bersejarah yaitu Sendang (telaga).  Menurut Erham Budi Wiranto, peneliti dari pascasarjana UGM yang pernah meneliti Sendang tersebut, terdapat kepercayaan masyarakat lokal bahwa Sendang Mandong dihuni oleh supranatural being yang disebut Kyai Gringsing, Kyai Remeng dan Kyai Kapulogo. Ketiga makhluk supranatural tersebut sering menampakkan diri sebagai bulus (penyu). Penghormatan masyarakat setempat terhadap ketiganya diwujudkan dalam bentuk upacara bersih sendang yang dilaksanakan setiap tahun. Setelah diadakan bersih sendang, maka ritual dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Wayang yang digelar selalu mengambil lakon Bharatayuda Jayabinangun.

Selain tempat bersejarah, Desa Mandong melalui BUMDes membuka kuliner yang dinamakan “GRINGSING OP” Wisata kuliner tersebut terletak di Desa Mandong Rt.12 Rw.06 (Timur Sendang Mandong). Masyarakat dapat merasakan berbagai sajian makanan serta minuman andalan suatu daerah dengan kualitas dan biaya yang terjangkau.

Suasana malam hari "Gringsing OP"

17. Desa Sumber

Desa Sumber merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Trucuk. Desa Sumber terdiri dari 7 dukuh.

18. Desa Palar

Desa Palar merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Trucuk. Desa Palar terdiri dari 7 dukuh. Desa Palar memiliki tempat bersejarah yaitu Makam Ronggowarsito. Makam Ronggowarsito terletak di Dukuh Kebon, Desa Palar, Kecamatan Trucuk, Klaten. Cungkup makam pertama kali dipugar oleh Paheman Radya Pustaka Surakarta. Pemugaran ini ditandai dengan sengkalan pada pintu gapura masuk sebelah timur yang berbunyi sembahing rasa hangesti tunggal. Pemugaran kedua dilakukan pada tahun 1952, pada pemugaran ini makam ditinggikan dan bangunan cungkup diperluas seperti kondisi sekarang. Setelah pemugaran selesai kemudian diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada saat itu yaitu Prof. Ir. Suwandi.

Ronggowarsito merupakan pujangga besar dari Keraton Surakarta. Ia adalah keturunan dari Yasadipura I yang menjabat sebagai pujangga Keraton Surakarta. Karya-karya Ronggowarsito tersimpan di Museum Radya Pustaka Surakarta, Reksapustaka Mangkunegaran dan juga diterbitkan oleh beberapa penerbit. Karya-karya Ronggowarsito masih diminati sampai sekarang membuktikan Ronggowarsito merupakan seorang pujangga besar. Makam Ronggowarsito merupakan tempat ziarah yang sudah sangat terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah.

Makam Ronggo Warsito